Selasa, 09 Desember 2008

JOURNEY TO MY PAST LIVE

melihat kembali ke kehidupan lalu kita

Apakah Anda pernah bertanya, “Apakah aku pernah hidup sebelum ini?”

Apakah Anda mempunyai rasa penasaran terhadap Kehidupan Lalu melebihi keingintahuan biasa?

Apakah Anda pernah berjalan di sebuah tempat asing dan Anda merasa pernah berada di sana sebelumnya?

Apakah Anda pernah merasa telah kenal lama dengan seseorang yang baru saja Anda temui?

Itulah pertanyaan-pertanyaan yang coba dijawab oleh Nathalia Sunaidi, seorang hipnoterapis muda berbakat, yang juga pengarang buku yang berjudul Journey to My Past Lives (Bornrich, 2007). Dalam buku tersebut, Nathalia membeberkan hasil penelusurannya ke kehidupan lalunya melalui metode regresi kehidupan lalu berdasarkan hipnoterapi. Di Indonesia, tampaknya baru dialah yang berani membongkar misteri reinkarnasi dan menyusunnya ke dalam sebuah buku.

Tak kurang dari 12 cerita menarik yang berhasil digali oleh perempuan kelahiran Jakarta, 5 Januari 1981 itu. Misalnya, berdasarkan regresi kehidupan lalu, Nathalia berhasil melacak bahwa dirinya pernah hidup sebagai seorang biku di tahun 475, menjadi budak kulit hitam di Amerika, jadi nelayan biasa di Thailand, jadi prajurit angin bangsa indian, bahkan ia pernah menjadi pelayan kedai yang hampir saja dipaksa melacurkan diri.

Tak kalah menariknya, berdasar regresi itu pula Nathalia berhasil menelusuri sebab-musabab tantenya meninggal di usia muda akibat kanker otak. Ia pun berhasil menelusuri mengapa paman kekasihnya menderita penyakit HIV/AIDS. Dan tentu saja, Nathalia berhasil menyingkap misteri sosok soulmate yang sejati. Dari penelusurannya, ternyata kita semua memiliki seorang soulmate, bahkan kadang jumlahnya bisa lebih dari satu.

“Buku ini cenderung kontroversial,” komentar Andy F. Noya. “Namun, buku ini mampu menggoda pikiran kita untuk mencari jawaban atas pertanyaan: Siapakah aku ini?” lanjut Pemred Metro TV dan Host Kick Andy tersebut.

Nathalia banyak membuka tabir reinkarnasi dalam bukunya tersebut. Selain itu, ia juga membagikan banyak hikmah yang dia dapat dari proses penelusurannya. “Pokoknya, menelusuri kehidupan lalu itu bisa menjadi pengalaman spiritual yang menakjubkan. Banyak pelajaran berharga bisa diambil dari sana,” ujar Nathalia yang belajar hipnotis secara outodidak

Berikut petikan wawancara Edy Zaqeus dari Pembelajar.com dengan Nathalia Sunaidi pada 15 Desember 2006:

Apa latar belakang penulisan buku Journey to My Past Lives ini?
Pertama, bikin buku ini
kan—setelah saya lihat kehidupan lalu saya—ternyata perbuatan buruk itu benar-benar ada akibatnya. Juga perbuatan baik itu sungguh-sungguh ada akibatnya. Sehingga saya tulis buku ini untuk share bahwa suatu perbuatan baik atau buruk itu sungguh-sungguh ada akibatnya. Apabila perbuatan buruk kita lakukan dalam hidup kita, itu akibatnya sangat mengerikan. Tapi, kalau kita melakukan suatu perbuatan baik, buahnya itu juga sangat luar biasa. Membahagiakan

Topik yang Anda tulis, reinkarnasi, agak kontroversial bagi sejumlah kalangan. Anda sudah memikirkan risiko atau potensi kontroversinya nanti?
Tujuan terpentin
g dari penulisan buku ini adalah supaya saya bisa membagi kepada orang-orang, bahwa sesuatu hal yang baik itu membuahkan hasil yang baik. Dan, sesuatu yang buruk itu benar-benar ada hasil yang sangat buruk. Tujuannya sharing saja. Supaya orang bisa membaca dan kalau mereka bisa mengetahui soal perbuatan baik dan buruk itu, saya sudah cukup puas.

Dalam bahasa yang sederhana, regresi kehidupan lalu itu apa?
Regresi kehidupan lalu itu artinya kita melihat kembali ke kehidupan lalu kita, mengenai masalah-masalah di kehid
upan yang sekarang ini, yang kita tidak bisa cari akar permasalahannya di kehidupan sekarang. Jadi, kita mencari akar permasalahannya—yang pada beberapa kasus—ternyata akar masalah kehidupan sekarang itu dibawa dari kehidupan lalu kita.

Soal reinkarnasi, sebagian orang percaya sebagian lagi tidak. Reinkarnasi dalam pandangan Anda itu seperti apa?
Reinkarnasi—saya lebih suka menyebutnya tumimbal lahir—itu sebenarnya hanyalah sebuah proses pem
belajaran. Kita lahir dan mati, lalu kita lahir dan mati lagi. Tapi, selama jeda antara lahir dan mati itu adalah proses pembelajaran kita, supaya batin kita lebih mencapai yang namanya kesempurnaan. Jadi hanya itu, proses pembelajaran saja.

Jadi, reinkarnasi atau tumimbal lahir itu tidak seseram yang diperkirakan banyak orang?
Justru sebenarnya kita itu tumimbal lahir setiap saat. Apabila kita telah menjadi seseorang yang lebih baik, berarti batin kita yang buruk itu telah mati. Dan, kita telah tumbuh menjadi orang yang baik. Jadi, kita itu tumimbal lahir setiap saat.

Apa benar Anda berhasil menemukan beragam karakter diri Anda dan pernah hidup di berbagai zaman? Seperti yang Anda tilis di buku tersebut?
Kalau kita diregresi, seperti saya pas meregresi diri saya itu, kita bisa melihat kehidupan lalu kita seperti sedang menonton tv atau film. Jadi, gambaran-gambaran yang muncul di pikiran kita itu seperti kalau kita benar-benar melihat keadaan sebenarnya. Persis seperti nonton tv.

Apakah gambaran yang didapat itu benar-benar pernah kita alami? Kan susah dibuktikan?

Sebenarnya bisa dibuktikan kalau orang yang diregresi atau masuk ke kekhidupan lalu itu bisa akurat dalam menentukan tahun kejadiannya, menentukan nama tempat, nama kota. Dan, juga disertai bukti-bukti sejarah yang ada, itu sebenarnya bisa dibuktikan. Karena dalam beberapa kasus yang ada itu bisa dibuktikan. Tapi, yang paling penting dari regresi kehidupan lalu adalah di pelajarannya. Apabila di pelajarannya dari kehidupan lalu itu bisa membawa pencerahan, atau membawa kebijaksanaan dalam kehidupan yang sekarang, maka berarti kehidupan lalu itu benar adanya. Karena, hanya kebijaksanaanlah yang nyata dalam regresi kehidupan lalu ini.

Dalam buku ini ada 12 kisah kehidupan lalu. Anda jadi biku, hampir jadi pelacur, jadi budak, jadi orang indian, dll. Nah, yang paling mengesankan kisah yang mana?
Setiap regresi kehidupan lalu yang saya lakukan itu membawa suatu pelajaran yang unik. Jadi, semuanya memiliki bobot yang hampir sama untuk penyadaran di kehidupan saya sekarang ini. Tapi kalau boleh saya ceritakan, yang paling menyembuhkan saya ya itu, cerita tentang selingkuh itu. Karena regresi itu benar-benar menyembuhkan saya.

sumber : pembelajaran.com


2 komentar:

Anonim mengatakan...

btw, cerita ttg selingkuh mana ya..?.. hehehe

Irma14 mengatakan...

Nice Postingan bro... Ajar Dulue kodong